Orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) di Makassar, Sulawesi Selatan akhirnya menerima ijazah kesetaraan pada tanggal 14 November 2024 di Makassar. Mereka sudah melaksanakan program pendidikan selama setahun yang diselenggarakan atas kerjasama PKPSS dengan Dinas Pendidikan kota Makassar.
Penyerahan ijazah ini berlangsung dalam acara penamatan peserta pendidikan kesetaraan inklusif bagi OYPMK yang dilaksanakan di gedung Baruga Sipakatau UPT SPNF SKB Biringkanaya Makassar. Ijazah kesetaraan ini diserahkan langsung oleh Muhyiddin selaku Kepala Dinas Pendidikan kota Makassar.
Dalam sambutannya, Muhyiddin mengatakan bahwa keberhasilan pendidikan kesetaraan ini merupakan implementasi serta komitmen pemerintah kota Makassar atas MoU dengan PKPSS. Beliau menambahkan kalau ijazah kesetaraan ini kedudukannya sama dengan ijazah formal.
“Sebetulnya banyak masyarakat yang punya keahlian yang luar biasa demikian juga OYPMK, namun terkadang dalam bidang pekerjaan tertentu, membutuhkan ijazah, ya minimal ijazah paket A,” terang Muhyiddin.
Ketua PKPSS, Muh Amin Rafi mengatakan sebelumnya acara penamatan pendidikan kesetaraan ini telah lama dinantikan oleh peserta, namun karena masih banyaknya kendala yang timbul sehingga acara ini agak terlambat.
“Sekolah pendidikan kesetaraan ini sangat berarti bagi OYPMK, disamping mereka telah mendapatkan haknya, ada banyak hal praktek baik yang didapat. Pertama rasa minder bagi mereka hilang, hingga guru yang ramah dan bersahabat membuat mereka sangat nyaman belajar,” jelas Amin Rafi.
Kepala SKB Biringkanaya, Hj. Andriani, SH, MH. yang merupakan pelaksana pendidikan kesetaraan ini mengatakan untuk angkatan pertama ada sekitar 62 peserta yang terdiri dari 43 peserta paket A, 12 peserta paket B serta 7 peserta paket C dan yang telah terbit ijazahnya total 34 yaitu 30 orang paket A 3 orang paket B dan 1orang paket C.
Beliau menambahkan, adanya peserta didik yang belum menerima ijazah bukan karena tidak lulus, namun karena adanya permasalahan data kependudukan di Disdukcapil, namun pihaknya akan terus berkomunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan agar masalah cepat terselesaikan dan semua mendapatkan ijazahnya.
Usman salah seorang peserta didik menyampaikan rasa syukur dengan adanya pendidikan kesetaraan ini. Ada banyak hal yang didapatkan dalam proses belajar mengajar. “Saya bisa belajar dengan berbagai ilmu yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Saya harap agar pendidikan ini berlanjut terus agar bisa ke jenjang berikutnya,” ungkap Usman berseri.
Penulis : Mursalim
Editor : Erfina
Publisher: Ken