Penghargaan Nasional dan Kiprah dr. Eko Santoso Machfur untuk Kusta di Kabupaten Pasuruan

dr. Eko Santoso Machfur

Konsorsium Pelita mengapresiasi Kepala Puskesmas Nguling, dr Eko Santoso Machfur atas prestasinya sebagai dokter teladan tingkat nasional. Kiprah dokter inovatif dalam penanggulangan dan pencegahan kusta di Kabupaten Pasuruan ini, mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan.

Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Tak jarang, pengabdian mereka dilakukan dengan risiko tinggi dan melebihi batas kewajiban. Namun, mereka tetap berdedikasi demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat.

Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan kontribusi yang diberikan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menganugerahkan Penghargaan Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan Teladan, dan Kader Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2024. Penghargaan ini secara langsung diberikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta pada Selasa (13/8).

Penghargaan diberikan kepada 230 orang yang terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan sektor swasta serta kader posyandu dari seluruh Indonesia.

Kiprah dr. Eko

dr. Eko Santoso Machfur menggerakkan masyarakat dan lintas sektor melalui inovasi Bengkura Mas atau Bebaskan Nguling dari Kusta Mandiri Bersama Masyarakat. Penghargaan tingkat nasional tersebut, juga berkat dukungan tim yang solid dari tenaga kesehatan dan kader kesehatan di Puskesmas Nguling.

Tak hanya itu, dr. Eko sapaan akrabnya, juga pintar merawat jaringan kerjasama lintas sektor. Sejak tahun 2020, Puskesmas Nguling bekerjasama dengan organisasi non Pemerintah Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) dan NLR Indonesia.

Diketahui, NLR Indonesia saat ini tengah menjalankan Zero Leprosy Project (ZLP) atau proyek untuk mencapai nol kusta. Proyek ini bekerjasama dengan beberapa mitra di wilayah Indonesia, salah satunya Lingkar Sosial Indonesia untuk wilayah kerja Kabupaten Pasuruan.

Kader Kusta

Praktik baik kerjasama lintas sektor di Kabupaten Pasuruan tersebut diantaranya adanya Kader Kusta. Kader Kusta merupakan tim sosialisasi sadar kusta yang beranggotakan perangkat desa, tenaga kesehatan Puskesmas, serta masyarakat peduli kusta termasuk penyandang disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta atau OYPMK.

“Kader Kusta merupakan tim sosialisasi sadar kusta yang beranggotakan perangkat desa, tenaga kesehatan Puskesmas, serta masyarakat peduli kusta termasuk penyandang disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta atau OYPMK,” terang Eko. “Saat ini Kader Kusta Bengkura Mas berjumlah 160 tersebar di 15 Desa di wilayah Kecamatan Nguling.”

“Tugas Kader Kusta sangat sederhana, mereka secara masif dan terstruktur memberikan edukasi kepada masyarakat, membantu dalam mencari suspek, dan memberikan dukungan moril bagi pasien yang masih mendapatkan MDT,” kata Eko. Sedangkan untuk penguatan kapasitas anggota Kader Kusta, kami bekerjasama dengan Lingkar Sosial Indonesia dan NLR Indonesia.”

“Puskesmas Nguling mereduksi angka penularan serta melakukan pemberdayaan terhadap pasien kusta,” tandas Eko. “Hasilnya, telah terjadi penurunan prevalensi kusta dari 3,2 per 10 ribu jumlah penduduk, menjadi 1,7 dalam dua tahun terakhir. Penurunan ini signifikan dan mendekati titik eliminasi.”

Apresiasi Konsorsium Pelita

“Selamat kepada Kepala Puskesmas Nguling, dr. Eko Santoso Machfur atas penghargaan yang diterima,” ujar Ketua Konsorsium Pelita, Khambali. Harapannya, inovasi Puskesmas Nguling berkesinambungan dan menjadi contoh atau praktik baik yang dapat diterapkan di daerah-daerah yang beban kustanya masih tinggi.

Konsorsium PELITA adalah himpunan organisasi-organisasi yang melakukan kegiatan pencegahan, penanggulangan dan pemberdayaan penyandang disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK). Konsorsium PELITA dibentuk di Surabaya pada tanggal 13 Oktober tahun 2016.

Pada awal pembentukan, konsorsium ini terdiri dari 12 organisasi yang bergerak dalam isu pengembangan kelompok marginal, khususnya penyandang disabilitas termasuk orang yang pernah mengalami kusta.

Sampai saat ini anggota Konsorsium Pelita ada 22 organisasi lembaga yang tersebar di 7 (tujuh) provinsi. Diantaranya Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) merupakan anggota Konsorsium Pelita di Jawa Timur.

Pewarta: Ken Kerta.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top