Sosialisasi Kusta dan Buka Bersama di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa Sukoharjo

sukoharjo bukber

Sukoharjo, 30 Maret 2024 – Sanggar Inklusi Tunas Bangsa Sukoharjo bersama dengan Konsorsium Pelita melaksanakan sosialisasi mengenai kusta yang diadakan di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa, Nguter Sukoharjo.  Acara ini dihadiri oleh peserta dari beragam latar belakang, termasuk difabel, keluarga difabel, tokoh masyarakat, perwakilan dari babinsa, kader posyandu, Dinas Sosial, serta narasumber dari pihak Dinas Kesehatan setempat.

Dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, acara tersebut dimulai dengan sambutan dari perwakilan Sanggar Inklusi Tunas Bangsa Sukoharjo, yang mengungkapkan kegembiraan mereka atas kehadiran semua peserta dan komitmen bersama untuk mengatasi stigma yang masih melekat pada penyakit kusta di masyarakat.

Sumarno, bagian TIB dan Kusta dari Puskesmas Nguter memberikan pencerahan mendalam mengenai isu-isu terkait kusta, termasuk tentang penularan, pencegahan, serta langkah-langkah untuk mendukung penyembuhan dan reintegrasi sosial bagi penderita. Informasi yang disampaikan tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga menyoroti pentingnya dukungan sosial dan pemahaman yang luas dari masyarakat dalam memerangi stigma terhadap penyakit ini.

Peserta yang hadir memberikan tanggapan positif terhadap acara ini, menunjukkan antusiasme mereka dalam menyebarkan informasi yang benar tentang kusta dan berkomitmen untuk mendukung upaya pencegahan dan pengobatan. Dalam suasana yang hangat, acara tersebut diakhiri dengan buka bersama, memperkuat ikatan kebersamaan antara semua pihak yang terlibat.

“Tokoh masyarakat yang turut hadir dalam acara tersebut memberikan dukungan penuh terhadap upaya penyuluhan dan pengetahuan yang benar soal kusta” terang Puji Handayani selaku koordinator acara.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam menciptakan pemahaman yang lebih baik dan memperkuat dukungan bagi mereka yang terkena dampak penyakit kusta. Semangat kolaborasi dan komitmen untuk memerangi stigma merupakan aset berharga dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berdaya.

Penulis: Erfina
Publisher: Ken Kerta

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top